Pelajari bagaimana industri esports menghasilkan pendapatan melalui sponsorship, hak siar, merchandise, hingga konten digital. Analisis lengkap tentang ekonomi di balik dunia esports.
Dalam satu dekade terakhir, esports berkembang dari hobi komunitas kecil menjadi industri global bernilai miliaran dolar. Turnamen besar disiarkan secara internasional, atlet esports memiliki fanbase seperti selebritas, dan organisasi profesional terus berkembang layaknya klub olahraga tradisional.
Namun di balik layar, terdapat ekosistem ekonomi yang kompleks dan terstruktur. Mulai dari sponsorship, hak siar, penjualan tiket, hingga merchandise — semuanya berkontribusi pada pertumbuhan pesat industri ini. Artikel ini mengurai bagaimana esports menghasilkan uang dan mengapa model bisnisnya begitu menarik bagi investor dan brand besar.
1. Sponsorship: Tulang Punggung Industri Esports
Sponsorship merupakan sumber pendapatan terbesar dalam ekosistem esports. Brand dari berbagai sektor — teknologi, makanan & minuman, otomotif, pakaian, hingga fintech — aktif berpartisipasi.
Mengapa sponsor tertarik?
- audiens muda dan aktif secara digital
- kemampuan membangun brand awareness global
- engagement tinggi melalui live streaming
- peluang aktivasi kreatif seperti mini-games atau brand integration
Jenis sponsorship umum:
- branding jersey tim
- logo di backdrop turnamen
- kolaborasi konten bersama pemain
- sponsor kategori (official smartphone partner, official gaming chair partner, dan lainnya)
Dengan pertumbuhan audiens esports yang terus meningkat, sponsorship diprediksi tetap menjadi pilar utama ekonomi esports.
2. Hak Siar dan Stream Monetization
Turnamen esports disiarkan melalui platform seperti YouTube, Twitch, hingga media televisi. Hak siar (broadcast rights) menjadi sumber pendapatan penting bagi penyelenggara turnamen dan liga besar.
Pendapatan dari hak siar mencakup:
- pembayaran lisensi dari platform streaming
- pembagian pendapatan iklan (ad revenue sharing)
- subscriber premium untuk siaran eksklusif
Model ini mirip dengan liga olahraga tradisional seperti sepak bola atau basket, hanya saja distribusinya lebih digital.
3. Penjualan Tiket Acara Offline
Meskipun banyak orang menonton lewat online, turnamen esports besar tetap menarik ribuan penonton ke arena fisik.
Kontribusi ekonomi dari acara offline:
- penjualan tiket
- penjualan booth makanan dan minuman
- merchandising on-site
- aktivasi sponsor di venue
Event besar seperti The International atau Worlds Championship mampu menciptakan dampak ekonomi lokal, termasuk hotel, transportasi, dan UMKM sekitar venue.
4. Merchandise: Identitas dan Loyalitas Penggemar
Merchandise adalah salah satu sumber pendapatan yang paling stabil untuk organisasi esports karena terkait langsung dengan loyalitas fans.
Jenis merchandise populer:
- jersey tim edisi terbatas
- hoodie, topi, dan aksesori
- mousepad dan peripheral
- kolaborasi fashion dengan brand ternama
Desain merchandise biasanya mengikuti tren streetwear sehingga menarik baik bagi gamer maupun konsumen umum.
5. Pendapatan dari Publisher Game
Beberapa game memiliki ekosistem franchise atau sharing revenue antara publisher dan tim profesional.
Publisher dapat memberikan pendapatan melalui:
- selling share of in-game items (skin khusus tim atau sticker)
- revenue share dari penjualan battle-pass turnamen
- kontrak liga profesional
Model ini membuat tim lebih stabil secara finansial karena mendapat pemasukan langsung dari pihak pemilik game.
6. Prize Pool Turnamen
Walaupun sering dianggap pendapatan utama, prize pool sebenarnya bukan sumber pendapatan yang paling stabil bagi tim atau pemain.
Namun, prize pool tetap penting karena:
- meningkatkan reputasi tim
- menarik sponsor besar
- memperkuat branding organisasi
- memberi motivasi pemain
Beberapa turnamen memiliki prize pool fantastis, tetapi tetap tidak dapat diandalkan sebagai pemasukan tetap.
7. Konten Digital dan Monetisasi Media Sosial
Organisasi esports kini bertransformasi menjadi media company. Pendapatan konten datang dari:
- iklan YouTube
- brand collaboration
- pendapatan TikTok Creator Fund
- streaming contract player
- penjualan digital product seperti video course
Konten adalah cara efektif untuk menjaga relevansi brand di luar musim kompetisi.
8. Akademi Pemain dan Divisi Pelatihan
Beberapa organisasi memiliki akademi atau talent development program yang:
- melatih calon pemain profesional
- menyewakan fasilitas training
- menjual jasa konsultan strategi ke brand atau institusi
- menawarkan kelas online untuk komunitas
Ekosistem ini bukan hanya sumber pendapatan tambahan, tetapi juga investasi jangka panjang bagi organisasi.
Kesimpulan
Industri esports tidak hanya mengandalkan pertandingan atau hadiah turnamen. Ekosistem ekonominya cukup luas, melibatkan sponsorship, hak siar, merchandise, konten digital, hingga kolaborasi dengan publisher game.
Justru kekuatan esports terletak pada kemampuannya menyatukan hiburan digital, komunitas, olahraga, dan bisnis dalam satu platform.
Dengan perkembangan teknologi dan meningkatnya jumlah penonton global setiap tahun, dunia esports diproyeksikan akan tumbuh semakin besar di masa depan — menjadikannya salah satu industri paling potensial untuk digarap brand, investor, dan kreator konten.
Baca juga :











Leave a Reply